Nama saya Sima, sekarang saya sedang menempuh
pendidikan S1 di UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Gunung Djati Bandung,
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam semester 6. Di sini saya akan berbagi
pengalaman tentang membaca. Sejak pertama bisa membaca, sampai membaca menjadi
sebuah hobi yang tidak bisa ditinggalkan. Kita mulai saja.
Pertama
saya belajar membaca adalah sebelum masuk SD dengan diajarkan oleh ibu. Awalnya
membaca huruf demi huruf, lalu kata per kata, dan akhirnya bisa membaca kalimat.
Saya terus belajar dan belajar. Akhirnya saat pertama masuk SD, saya menjadi
satu-satunya siswa yang bisa membaca dalam satu kalimat dengan lancar. Saya
betah tinggal di sekolah, karena di sana banyak buku yang bisa dibaca, dan saat
itu saya senang membaca buku-buku bergambar.
Masuk
ke SMP dan SMA, kesukaan saya dalam membaca semakin bertambah. Bahkan saya
sampai mengacak-acak perpustakaan sekolah hanya untuk mencari buku-buku yang
menarik untuk saya baca. Saat SMP saya senang membaca buku Bahasa Indonesia dan
Bahasa Sunda, karena di dalamnya terdapat cerita-cerita yang menarik. Begitupun
saat SMA, buku apa pun yang menurut saya menarik, maka saya baca. Tidak peduli
siapa pemilik buku itu.
Setelah
lulus SMA, saya melanjutkan pendidikan di UIN Bandung, dengan mengambil
konsentrasi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Inilah puncak dari kesukaan saya
dalam membaca. Dan yang membuat saya senang, ternyata kesukaan saya dalam
membaca memiliki kesinambungan dengan jurusan yang saya ambil, yang sebagian
mata kuliahnya menuntut mahasiswa untuk membaca.
Namun,
buku yang saya suka baca bukanlah buku-buku mata kuliah, tapi lebih ke karya
sastra dan khususnya novel. Ada beberapa novel yang saya punya, ada yang hasil
beli sendiri dan ada pula yang dikasih oleh teman. Dan kebanyakan novel yang
saya baca, hasil pinjam dari perpustakaan daerah.
Saya
senang menghabiskan waktu di BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah) Kota Bandung, karena di sana begitu banyak buku yang bisa dipilih untuk
dibaca. Di sana, berbagai buku disediakan, mulai dari buku untuk anak-anak
sampai untuk dewasa. Mulai dari buku pelajaran, mata kuliah, sastra,
koran/majalah, sampai buku-buku umum tersedia. Saya merasa, bahwa perpustakaan
itu merupakan bagian dari dunia saya. Karena, ketika saya berada di dalamnya,
saya bisa melupakan segalanya. Tugas, sedih, pusing, sakit, semuanya sirna.
Saya bisa menghabiskan waktu seharian, hanya untuk membaca buku di sana. Bahkan
saya mengharuskan diri saya untuk pergi ke perpustakaan minimal satu bulan dua
kali. Dan saya memiliki tiga kartu perpustakaan yang berbeda, yang bisa saya
gunakan untuk meminjam buku.
Novel
yang paling sering saya baca dan pinjam dari perpustakaan adalah novel yang
bergenre romence-religi. Karena biasanya,
novel-novel yang seperti itu tidak hanya berisi tentang percintaan, tetapi juga
ada beberapa isi yang berhubungan dengan agama. Dan yang saya suka dari membaca
adalah karena saat membaca saya bisa memainkan imajinasi sesuai kehendak saya,
dan kadang-kadang novel-novel tersebut bisa membuat saya baper (bawa perasaan). Jika waktu saya sedang luang, 500 halaman
novel bisa saya selesaikan kurang dari dua hari. Maka dari itu, ketika kuliah
masih libur dan saya sudah berada di Bandung, maka saya selalu pinjam 3 buku
untuk satu minggu. Dan ketika saya pergi ke perpustakaan, jika tidak meminjam
buku rasanya kurang.
Membaca
telah melekat dalam diri saya. Dan saya merasa, bahwa membaca merupakan bagian
dari jiwa saya. Oleh karena itu, satu hari saja saya tidak membaca, saya merasa
ada yang kurang. Namun, ketika saya membaca, maka saya bisa menjadi autis. Saya
tidak peduli dengan apa yang tengah terjadi di lingkungan saya. Biarlah
teman-teman saya asyik dengan gadgetnya, sedangkan saya sendiri asyik dengan
buku-buku. Selain itu, membaca juga bisa membuat saya senang dan melupakan kesedihan
saya. Sehingga, di mana pun dan kapan pun, ketika ada waktu luang maka saya
pasti akan membaca. Tidak peduli di tempat sepi atau pun di tempat ramai, yang
penting membaca.
Jika
dihitung, kurang dari 3 tahun saya di Bandung, sudah lebih dari 50 buku yang
saya beli. Baik buku mata kuliah, novel, buku bacaan biasa, dan masih banyak
lagi. Namun sayang, belum semuanya saya baca, karena saya lebih suka membaca
novel yang dipinjam dari perpustakaan.
Saat
ini, saya sedang berusaha untuk membaca berbagai buku, bukan hanya novel. Tapi
buku mata kuliah, buku-buku umum, buku-buku keagamaan, sampai membaca
koran/majalah. Karena saya berpikir, informasi itu tidak bisa didapatkan di
dalam novel, tapi ada buku-buku atau bacaan lain yang memiliki informasi yang
lebih berguna untuk kehidupan. Dan novel dibaca hanya untuk hiburan.
Dan
sekarang, saya mengurangi meminjam novel ke perpustakaan, karena banyak
buku-buku yang belum saya baca. Dan saya tidak ingin buku itu menjadi pajangan
semata. Karena saya takut mereka meminta pertanggungjawaban saya nanti.
Saya
tidak bisa sekali pun untuk tidak membaca, karena membaca adalah bagian dari
jiwa saya. Dan saya telah kecanduan untuk membaca. Tidak peduli tempat atau pun
waktu. Ketika saya ingin membaca, maka saya membaca.
Mungkin
itu sebagian dari pengalaman membaca saya. Meskipun tidak nyambung, tapi itulah
kenyataannya.
Lomba ini diikutsertakan dalam lomba menulis di blog Mukhofasalfikri.com dengan tema menulis pengalaman membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar